Mahasiswa PTN ALPUS 3
Sebuah
kisah yang sangat susah untuk dilupain. Masa indah yang penuh perjuangan. Teman SMA yang ada untuk kita, kumpul bareng,
belajar bareng, ngobrol bareng, dll. Para sahabat. Bagi gua kata “sahabat”
sangat sakral karena mereka adalah orang yang ada saat senang dan susah. Mereka
yang berani ngatain kita tapi tau apa yang sebenarnya terjadi dengan kita. Tanpa
mereka mungkin gua gak akan bisa semangat untuk persiapan SBMPTN. Gak deng, itu
lebay. Gua harus semangat apa pun yang terjadi.
Saat itu hari selasa tanggal 28
Juni 2016. Sebuah momen penentu dari apa yang kalian capai setahun ini.
Pengumuman SBMPTN. Saat itu kita rencana buat buka pengumumannya bareng. Kita buka
di rumah Danar. Waktu itu baru dua orang
yang lolos. Gua gak keterima. Oke. Waktu gua lihat hasilnya
Gua pikir gua bakal nangis kalau gak keterima. Tapi yang
gua rasakan adalah membeku dan pasrah. Gua udah pasrah banget sama hasil SBM
gua. Waktu itu gua rasa gua lebih yakin di simak tapi gua masih sangat berharap
buat lolos SBM. yang gua rasain adalah gua bingung dengan hasil gua.
Apakah benar hasil tidak akan menghianati usaha?
Apakah tidak ada keajaiban untuk orang yang
bersungguh-sungguh?
Untuk orang yang niat dan sangat menginginkan kuliah di
Institut tersebut?
Gua gak tau ini apa, mungkin ini
hal yang bagus. Teman-teman gua saling nyemangatin. “Tenang, masih ada Simak”,
they said. Gua cuma berharap kalau Allah memang punya rencana terbaik buat
hamba-Nya. Kita pun nonton film gitu
buat ngencerin suasana (nontonnya film horror anjir, random banget). Dengan
cepat gua kembali bangkit. Gua teriak dan tertawa. Tapi bukan ketawa gila. Mungkin
karena gua bareng mereka. Kalau gua buka di rumah mungkin gua diem doang
seharian. Untuk kalian yang keterima. Wira dan Danar. Gua ucapin selamat. Gua ikut
seneng juga kalian keterima. Kita akhirnya buka puasa bareng ditraktir mereka
yang lolos SBM. Tengs.
Titik Balik
Setelah pengumuman SBM gua hanya
berdiam di rumah. Gua berharap cemas akan pengumuman Simak. gua yakin gua pasti
lolos kali ini. Gua lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Waktu itu pengumuman
Simak yang awalnya tanggal 1 Juli dipercepat jadi tanggal 30 juni 2016. Dan untuk ketiga kalinya gua ditolak.
Saat itu gua udah sedih dan down
banget. Gua udah benar-benar speechless. Apa yang akan gua lakukan selanjutnya?
Entah kenapa gua waktu itu langsung buka artikel:
Gak Lolos SBMPTN & Simak. Gimana dong?
Gak Lolos SNMPTN, SBMPTN, & Ujian Mandiri. What Should I Do?
Gak Lolos SBMPTN & Simak. Gimana dong?
Gak Lolos SNMPTN, SBMPTN, & Ujian Mandiri. What Should I Do?
dan
gua sangat saranin untuk lo pada buat ngecek artikel zenius atau youthmanual
lainnya.
Dulu gua sempat terpikirkan jika gua gagal SBM dan Simak,
gua akan ikut tes mandiri lainnya. Tapi saat itu juga, gua jadi kepikiran buat
niat ngulang lagi SBM tahun depan. Gua sempat baca tentang gap year
Kesannya sepele dan gak penting banget. Tapi saat gua lihat
foto-foto kampus ITB di laptop, HP, binder, dan kamar gua. Saat gua niat untuk
menggantinya, gua gak sanggup. Gua udah cinta sama Institut ini. Gua pikir
kalau gua ikut mandiri dan keterima, gua gak akan niat untuk kuliah di sana. Jadi
gua cari-cari cerita alumnus yang SBM lagi di tahun kedua. Gua mulai cari
pertimbangan dan akhirnya gua memutuskan nunda setahun untuk kembali mengejar
impian gua.
What’s next?
Gua pikir memilih untuk gap year
dan SBM lagi tahun depan adalah keputusan pertama yang akan mengubah hidup gua.
Tahun ini gua belum berhasil, tahun ini gua belajar akan pentingnya sebuah
mimpi. Kalau dipikir-pikir ironis banget. Gua yang dari awal tahun udah
berlatih menghadapi SBM 2016 tapi belum berhasil. Gua berharap kalau Allah
memang punya rencana terbaik buat hamba-Nya. Banyak orang yang nanya kenapa gua
gak ikut mandiri atau swasta aja. Yha, ini mimpi gua. Gua juga sadar betul
kalau gua SBM lagi belum tentu keterima. Tapi, setidaknya gua bertahan pada
pilihan gua sekali lagi. Mereka bilang gua harus move on. Tapi emang
kenyataannya gua belum rela untuk ninggalin institut ini. Keras kepala? Emang.
Atleast tahun depan gua akan
lebih siap dalam menghadapi SBM 2017. Gua pelajari kelemahan dan kesalahan agar
tidak terulang lagi. Tahun depan gua harus lolos SBM 2017. Tapi rencananya
bukan hanya lolos SBM saja. Gua akan lebih membuka diri untuk pengalaman gap
year yang menanti di depan gua. I think i need to tell you that gagal SBM itu
sakit. sakit nya lama, semakin perih dengan berjalannya waktu. Lebih sakit daripada lihat doi gabisa kita dapetin. Rasanya nusuk. Saat tau
kalau teman-teman kalian udah kuliah tapi kita masih review materi SMA, lagi. Tapi
gak apa-apa. Gua percaya kalau orang yang sukses adalah mereka yang jatuh dan
bangkit berkali-kali serta setia pada mimpinya.
Untuk kalian yang sudah keterima
gua ucapin selamat. Untuk teman gua yang udah lolos SBM dan ujian lainnya. Yang
udah keterima di ITB, UI, IPB, Undip, Unair, dll. Cie, udah jadi mahasiswa. Jangan
sombong sama gua ya nanti. Semoga kita bisa kumpul lagi kapan-kapan setelah
lulus SMA. Untuk kalian yang belum lolos SBM. tenang, you’re not alone. Stay with
me. We will brace it togather. Dan untuk kalian semua yang baca blog gua. Gua sangat
berharap agar kalian doain gua. Semoga gua tetap fokus dan semangat dalam
menggapai mimpi gua (baca:belajar) dan tentunya semoga gua bisa mendapatkan
yang terbaik bagi diri gua. Dan semoga yang terbaik bagi gua salah satunya adalah
kuliah di FTI-G ITB pada tahun 2017.
You're not alone bro
ReplyDeletekeep fighting & goodluck buat sbmptn 2017! saya suka banget baca post-an kamu seputar inten dan sbmptn. kebetulan lagi ngerasain fase jd anak inten juga jd related banget pas baca postannya hahaha
ReplyDeleteHey, im in the gap year too.
ReplyDeleteSemangatt kebetulan sama sama pengen masuk itb. Semoga 2017 kita seangkatan.
Hey, im in the gap year too.
ReplyDeleteSemangatt kebetulan sama sama pengen masuk itb. Semoga 2017 kita seangkatan.
gimana hasilnya kak?
ReplyDeleteGila, lagi ngubek ngubek kisah gap year malah nemu blog elu, ternyata lu gap year bro! Gue kira angkatan 17. Btw selamat sekarang lu udah dapetin apa yang lu mau.
ReplyDeletewkwk kontlo
ReplyDelete