Kini telah berakhir.
Sebagian perjalanan yang menyisakan memori. They
said tiada hasil yang menghianati usaha. Well, gua percaya akan itu. Awalnya gua ingin melanjutkan kisah
perjuangan gua selama setahun terakhir dengan ending gua lolos, tetapi mungkin
bukan itu jalan gua. Tahun ini gua belum lolos SBMPTN. However, bagi gua apa
pun hasilnya, gua gak menyesal karena telah berusaha menggapai mimpi gua. So, gua akan membuat tulisan tentang
berbagai momen penting dan pikiran gua yang menurut gua pantas buat di-share. Untuk mereka yang tetap optimis
demi masa depan yang lebih baik. Tentang kenangan dan impian. Enjoy!
berhubung saat gua buat jadinya kebanyakan. maka tulisan ini akan gua potong menjadi tiga bagian.
berhubung saat gua buat jadinya kebanyakan. maka tulisan ini akan gua potong menjadi tiga bagian.
Transformation
Transformasi yang
gua maksud kali ini adalah saat gua berubah menjadi sosok yang berbeda.
Kira-kira sebelum kelas sebelas, gua belum kepikiran secara pasti bagaimana
rencana masa depan gua. Saat itu gua masih acuh tak acuh dan mengikuti arus
sekolah. Hingga gua sadar kalau gua harus menggapai mimpi gua. Gua pun mulai
menetapkan tujuan dan langkah untuk menggapainya. Gua mulai berfikir mau kuliah
di mana nanti? Gua cari informasi tentang PTN di Indonesia. Satu Institut yang
buat gua penasaran adalah ITB. Sebuah tujuan awal untuk masa depan yang lebih
baik. Awalnya gua gak tau gua mau masuk ke fakultas apa. Dengan cita-cita gua
yang dari kecil menjadi Astronot (yang gua sadar itu gak mungkin) berubah
menjadi seorang pengusaha or wiraswasta.
Dulu, saat masuk ke SMA Al-Azhar 3, gua bahkan belum yakin
untuk milih jurusan IPA atau IPS. Saat itu gua tes IPC dan keterima di jurusan
IPA. Gua yang dulu bercita-cita untuk menjadi pengusaha ragu untuk belajar IPA.
Tapi karena pelajaran kesukaan gua adalah matematika dan gua rada greget kalau
harus banyak menghafal jadi gua stay di jurusan IPA. Alasan lain juga karena
kalau SMA IPA kita bisa lebih leluasa mau kuliah di jurusan apa pun. Seiring
waktu gua mulai kepikiran untuk kuliah di jurusan teknik. Awalnya gua pikir itu
keren. Jurusan pertama yang gua pingin adalah teknik perminyakan. Yha, jurusan
yang akan menghasilkan gaji yang besar. Tapi gua pikir gua gak bisa jika kuliah
hanya karena gaji. Jadi gua terus nyari referensi jurusan lain.
Saat SMA gua hanya mendapat nilai standar dan belum ada
yang bisa dibanggain. Gua pikir gua harus berubah dan berprestasi saat kuliah
nanti. Gua pun bersungguh-sungguh untuk belajar tes masuk PTN. Gua yang dulunya
tiap pulang sekolah belajar kalau ada PR/ulangan (itu pun PR sering banget
ngerjain di sekolah besoknya) doang. Hingga akhirnya ditahun terakhir SMA gua mutusin
buat serius belajar dan mengubah sikap gua. Dengan seiringnya waktu gua mulai
peduli akan masa depan gua dan.. masa depan Indonesia.
Bedah Kampus Universitas Indonesia 2016
Kunjungan kampus yang gua ikutin adalah BKUI (UI) dan AMI
(ITB). Keduanya merupakan pengalaman yang seru abis. BKUI diadain tanggal 22
Nov 2015 hari minggu. Gua udah pesanin
tiket masuk nya (gua inget itu dapetinnya susah banget karena rebutan kuota
tiket) untuk gua dan beberapa teman lainnya. Awalnya yang nitip banyak tapi
saat hari H yang ikut cuma beberapa. Jadi pagi-pagi gua nebeng Wira buat ke UI.
Di sana kita ketemuan sama Danar, Madani, Tya, dan Riri. Kalau gak salah di
awal-awal kita baru bertiga (Gua, Danar, dan Wira) naik bis gitu buat keliling
fakultas. Nah, saat di dalam bis nya (kebetulan banget) ketemu Madani. Akhirnya
kita mutusin buat ke fakultas teknik dan kedokteran.
Saat di fakultas teknik kita ikutin gitu acaranya BKUI tapi
kita juga ikut acara khusus yang diselenggarain FT namanya Teknik Open House.
Saat acara TOH kita bisa datang ke jurusan yang kita mau (kelas dan labnya)
tapi cuma bisa pilih dua. Waktu itu gua, Danar, dan Madani ke jurusan teknik
kimia dan Wira ke teknik mesin. Di teknik kimia kita briefing gitu tentang mata
kuliah teknik kimia di UI dan dikasih liat labnya (tapi gabisa masuk, cuma dari
luar) lalu setelah itu kita ke jurusan Arsitektur. Nah di sana kita ngeliat
maket gitu tentang karya anak arsi. Keren-keren. Setelah selesai acara TOH kita
bertiga kumpul sama Wira (gua lupa di mana). Lalu kita ke fakultas kedokteran.
Setelah kunjungan fakultas kita ke bazar makanan. Gua lupa
pastinya tapi waktu itu gua hilang (LOL) dan nyari-nyari yang lain tapi gak
ketemu. hingga akhirnya gua ketemu Tya dan Riri. Terus kalau gak salah Madani,
Wira, dan Danar balik gitu. Jadinya tinggal gua, Riri, dan Tya yang ke
Balairung buat seminar BKUI. Kita duduk di atasnya (tinggi juga yha). Mulai
dari informasi umum, talkshow, dan si Vadi Akbar nyanyi. Motivasi banget
menurut gua. Habis dari seminar ada stand jurusan gitu. Gua dan yang lain
mencar. Gua ke stand teknik kimia, teknik industri, metalurgi, dan bioproses. Habis
itu Tya dan Riri balik dan gua rencananya pulang sendiri. But, tiba-tiba hujan
deras.
Waktu itu greget banget. Jadi kan sore-sore gua sendirian
mau pulang naik gojek terus gua pesen tuh. Nah gua nunggu lama banget tapi gak
dateng-dateng supirnya. Terus abangnya bilang kalau gojek gak bisa masuk UI
(njir) yaudah gua tanya bisa pesennya di mana. Abangnya jawab di Margonda.
Well, gua cuma pernah denger tapi gua sama sekali gak tau daerah UI dan
Margonda kayak gimana. Jadi gua bilang ke abangnya untuk cancel dan pesan lagi
di sana. Saat itu hujan tiba-tiba turun sederas-derasnya. Spontan gua yang udah
setengah jalan keluar UI (tapi nyasar juga si haha) langsung cari tempat neduh.
Gua gak tau di mana tapi gua nemu ada pos gitu yang terbuat dari kayu bambu.
Randomly gua ketemu sama sekelompok anak yang ikut BKUI juga. Nah jadi salah
satu dari mereka nanya or kenalan gitu dan somehow mereka adalah temannya
Silvi.
Akhirnya setelah hujan redaan mereka ngajak gua buat pulang
naik kereta. Gua yang belum pernah naik kereta semangat gitu buat ikut. Tapi
karena gua bingung juga nanti tujuannya kemana dan antriannya gila, panjang
banget. Akhirnya gua mutusin buat gak jadi naik kereta. Gua akhirnya nyari
pangkalan ojek di UI. Saat ketemu gua tanya ke Blok M berapa. Kalau gak salah
abangnya jawab diatas seratus ribu. Gua langsung gak jadi. Mending naik gojek
cuman lima belas ribu (waktu itu lagi promo). Jadi saat itu udah malem. Nah gua
rada nyasar juga keluar UI-nya lewat mana. Akhirnya gua nanya mahasiswa gitu
terus gua dikasih tau jalur belakang (gang). Malem-malem gitu horror juga sepi
gitu. Gua ngelewatin perumahan or kost-kostan anak UI. And finally gua keluar
gang dan ngeliat jalan raya. Gua pesen gojek lagi (dengan hp gua yang udah
lowbatt) dan gua pulang kerumah.
Aku Menggapai Mimpi 2016
AMI adalah acara pengenalan kampus ITB. Salah satu eventnya
adalah ITB Day yang diadain tanggal 7 Febuari 2016 hari minggu. Acara yang gua
tunggu-tunggu dan excited banget.
Waktu itu anak Alpus 3 yang ikut ITB Day cuma dikit banget. Gua bareng sepuh
(nama panggilan aka M. Farkhan) ke bandung naik bis travel. Jadi kita ke
terminal Blok M dulu buat naik bis ke depok/bekasi (gua lupa) selama tiga
jam-an. Setelah itu kita pesan bis travel yang lebih kecil gitu ke Bandung.
Nyampe di Bandung gua ikut sepuh buat ke kostan kakak nya. Gua numpang nginep.
Namanya ka Rozak anak SAPPK ITB ’15.
Pagi itu kita bangun sekitar jam lima. Kita shalat subuh,
mandi, dan siap-siap. Lalu kita jalan kaki ke ITB (deket banget). Nyampe sana
kita sarapan nasi uduk. Saat itu lingkungan di luar ITB udah rame banget.
Padahal baru jam enam-an. Dan acaranya jam tujuh. Setelah selesai sarapan kita
masuk dan nonton acara pembukaannya. Nah jadi ITB Day ada acara gitu yang
namanya lab tour dan seminar (yang seminar mesti pesan duluan dan itu
terbatas). Karena seminar dan lab tour acaranya bardempetan (kalau ikut
dua-duanya mesti buru-buru) jadi gua sama sepuh pisah gitu. Gua ikut seminar
dan dia ikut lab tour (kalau gak salah) karena yang terdaftar ikut seminar cuma
gua.
Saat itu gua sendiri ikut seminar. Dapet motivasi, cerita
masuk ITB, info umum, kegiatan di ITB, dan lain-lain. Dan gua mesti bilang
kalau seminarnya keren banget. Gua jadi bersemangat untuk kuliah di ITB. Setelah
seminar gua nemenin sepuh buat ikut seminar fakultas SBM gitu. Tapi gak lama
gua cabut dan ke stand jurusan. Gua langsung nyari stand FTI dan FTTM. Pertama
gua ke stand jurusan teknik kimia (as ussual). Waktu itu gua sempat ragu kuliah
di ITB karena sistem TPB per fakultas. Gua takut kalau nanti gua gak dapet
teknik kimia. Tapi ada kakak mahasiswanya yang jawab kalau sebenernya sistem
fakultas tuh karena emang bidang di setiap jurusan tersebut hampir sama. Terus dia ngejelasin
gitu tentang teknik kimia di bidang industri untuk Indonesia. Entah kenapa gua
ngerasa rasa nasionalismenya gede banget. Gua jadi pingin gabung ke UKM HIMATEK
(Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia) dan kuliah di FTI ITB.
Setelah dari stand teknik kimia gua ke teknik industri,
teknik perminyakan, dan teknik pertambangan. Habis itu gua muter-muter kampus
ITB. Setiap ke ITB gua selalu ngerasa betah aja. Meski cuma duduk dan diam. Gua
perhatiin kalau di sana itu adem banget. Setelah Sepuh selesai seminar kita
beli merchandise. Waktu itu gua beli stiker dan hand
bag. Kita pun balik ke kostan. Gua mandi dan siap-siap pulang hari itu juga.
Next: Memories and Hope #2
Next: Memories and Hope #2
Btw, AMI itu kepanjangannya Aku Masuk ITB. Hehehehe.
ReplyDelete